Perjalanan (1)

Rasanya sudah lama sekali ingin menulis cerita panjang perjalanan ini. Setiap harinya, juga tiap kejadiannya. Tapi apalah daya, manusia ini hanya bisa banyak beralasan, menunda, dan akhirnya tidak ada hasilnya. Masih disini, di kampus ini,  di negara ini. Ingin sekali bercerita bagaimana perjalanan ini berjalan, tapi rasanya belum pantas diceritakan karena belum menjadi apa-apa dan siapa-siapa. 

Di hari ini, semakin banyak yang tertinggal. Tidak bisa menyalahkan siapapun karena sebenarnya diri ini yang salah. Mengapa terlalu banyak melakukan sesuatu yang tidak semestinya? Jalan dan niat yang diambil hingga berdiri disini, sekarang entah kemana itu semua. Diri yang merasa makin buruk tiap harinya, merasa terbelakang, merasa kehilangan diri. Ingin menangis, mengeluh dan berontak tak akan ada yang mengerti dan paham. Semua hanya sia-sia dan pada akhirnya hanya bisa dipendam sendiri. Percuma berbicara sana-sini namun tak ada yang bisa mengarahkan. Hanya sujud mendalam yang terbaik untuk meneteskan air mata juga segala rasa yang terpendam. 

Hidup begitu rumit dijelaskan jika tidak ada tujuan. Rasa sakit akan terus membusuk jika tidak diobati. Segala hal akan terasa menjadi yang paling menyakitkan jika tidak ada pembicaraan. Melepaskan dan pasrahkan yang terbaik. Kata seandainya tak ada guna dan hanya akan membawa diri pada angan-angan yang tak akan pernah habis. Di masa ini, masa dimana rasa value diri menghilang dan perasaan menggebu yang tak diharap hadir di hati rasanya amat menyakitkan. Ingin kumusnahkan namun tak bisa. Lingkungan yang mengarahkan atau justru memang otak dan mindset yang membawa ini semua. 

Di hari-hari itu. Segalanya mulai terasa semu. Disaat istilah trust issue merajalela, mereka hadir dan meninggalkan bekas luka. Yang kemudian membuat diri terus beralasan tentang hal yang tak semestinya ada dalam diri ini. Hilang sudah semua yang telah dibangun, hancur. Dan aku tidak perlu untuk membuktikan kepada mereka bahwa aku tidak gagal. Dan hal ini yang akhirnya mengubah air mengalir menjadi tersumbat akibat sampah yang mereka buang dan kemudian merugikan banyak orang. Bisakah mereka saja yang musnah? 

Komentar

Postingan Populer