It’s been a long time

Sudah lama tidak merangkai kata, mengeluarkan rasa, mengembalikan asa.

Hari-hari berlalu begitu saja. Ada waktu dimana semangat begitu menjulang setinggi langit, dan adapula waktu dimana hal itu tenggelam di dasar laut.
 
Teringat tahun-tahun sebelumnya, masa dimana segala hal aku coba, untuk benar-benar mencari apa yang aku butuhkan. Dan itu berlaku di tahun itu saja. Bagaimana aku 1 tahun belakang ini? Dan bagaimana saat ini?

Hidup itu tentang berproses. Mengenali diri sendiri termasuk bagian di dalamnya. Sampai matipun, masih disebut dengan proses, hingga kita benar-benar sadar saat datang hari penentuan dimana tempat akhir kita abadi(?)

Hari-hari tenggelam dengan sendirinya, membawa banyak luka seakan yang paling tersakiti. Ada banyak hal yang ingin aku bicarakan. Mungkin terkesan, “ah… terlalu banyak kesedihan”. Bukan begitu sayang, namun kesedihan ini tertuliskan agar ada pelajaran serta kesadaran mana yang harus dituliskan. Agar tak ada lagi yang merasakan hal itu. Kemudian ada yang berkata, “hei, semua itu sudah takdir!”. Loh, kata siapa(?) Manusia memiliki akal agar ia bisa memilih. Segala bentuk rasa sakit itu, terkadang bisa menjadi ujian dan cobaan. Coba, takdirpun ada yang tetap dan ada yang bisa diubah. Dan segala bentuk rasa sakit yang pada awalnya kita tidak sadari, itu berasal dari dosa dan ketidakpatuhan kita terhadap apa yang diperintahkan-Nya. Lambat laun sadar, dan berharap tau sejak awal.

Pikiran yang terus terngiang akhir-akhir ini adalah, aku ingin segera pulang, meninggal kata yang lebih jelasnya. Kemudian banyak orang bilang, “hei, sudah sebanyak apa amalmu sehingga dengan mudah berkata seperti itu?”. Aku hanya takut, semakin lama aku hidup, justru aku menjadi yang lebih buruk. Ketika aku merenung, aku teringat tahun-tahun dimana aku lebih baik daripada saat ini. Ironis. Bukankah aku sudah menjadi orang yang merugi? Aku takut, terus diselimuti rasa takut. Aku ingin segera mati. Aku takut terlalu lama hidup, justru aku akan terus menambah dosa, dan segala amalan yang sudah kubangun sejak awal, lambat laun tertiup angin. Malas, tak ada semangat kembali.


Aku ingin kembali mengingat masa-masa itu. Dimana aku semangat berjuang. Agar aku kembali mengingat tujuan aku bertahan sampai saat ini.


Komentar

Postingan Populer