Kebahagiaan
Hari-hari kemarin aku mulai belajar banyak hal, diantaranya memaknai kata healing/pengobatan. Apa benar dengan pergi sejauh-jauhnya adalah salah satu bentuk heal? Shopping, atau hal-hal yang mesti menghamburkan uang? Nope.
Ketika mengenal diri sendiri, disanalah letak kita tau apa yang harus dan bagaimana mengobatinya. Luka memang tidak boleh dibiarkan begitu saja. Pun tak boleh menyalahkan.
Luka-luka yang membawa diri menjadi diri seperti ini. Menjadi lebih kuat, lebih empati, dan yang sensitif ini. However, memang ya begitulah diri. Bagaimanapun dan apapun yang kita lakukan saat ini, selama itu baik, lanjutkan. Teruntuk kata luka, pelan-pelan bertanya pada diri, bagaimana luka itu bisa hadir? Apa yang sebenarnya diri butuhkan sehingga luka itu bisa segera pergi dan menghilang?
Hidup penuh teka-teki. Kita tak pernah tahu kapan hal yang dipikir baik untuk datang sekarang, harus saat itu juga atau ternyata kita tak benar-benar butuh. Baru akan tersadar ketika hal baik itu telah datang di waktu yang tepat. Adakah penentu terbaik selain-Nya?
Membawa diri pada pikiran yang tenang, berpikir lebih pelan, dan lebih lembut pada diri. Jangan terlalu keras, ketika lelah, istirahatlah, kemudian mari bereksekusi kembali.
Dan hari ini, aku memutuskan untuk benar-benar pulih, bahagia, tentram dan damai.
Teruntuk hari-hari kemarin, dan diri yang mampu berdiri hingga titik ini, terimakasih kuucapkan.
Komentar
Posting Komentar