TRIP NAKAL ANAK ASRAMA PT 2
Hai hai semua!

Assalamualaikum~
Kembali lagi dalam goresan cerita lanjutan dari trip nakal anak asrama yang kedua!
Oke, yang pertama-tama adalah, sebelum melakukan perjalanan yang lumayan asyik ini ya, “lumayan”, aku harus melewati ujian tengah semester dulu nih gais😵💫. Yah, sebelum seneng-seneng harus susah dulu ya gais, biar rasanya kebahagiaan itu berarti~ Seperti menunggu jodoh gitu yak😆.
Yap, ujian tengah semester yang kira-kira berlangsung selama 2 minggu itu, cukup menguras tenaga. Karena biasanya untuk persiapan UTS itu, aku buat ringkasan tiap mata kuliah untuk mempermudah mengulang-ulang pelajaran. Nah, kalau untuk UASnya… Kebalikannya gitu deh haha.
Setelah melewati UTS yang seru naik turunnya, beberapa hari sebelumnya aku kontakan dulu dengan pak Iyan, untuk menumpang dengan beliau. Kira-kira beliau ada papasan sekalian lewat kampus atau nggak, dan waktu itu aku ngajuin hari jumat, tapi karena beliau bisa di hari kamis, dan kebetulan kamis itu juga aku ada satu matakuliah aja, jadi oke gas aja. Pagi-pagi, sebelum beliau lanjut perjalanan ke tempat kerjanya, beliau mampir dulu ke kampusku dan narik aku. Yap, seperti biasa, kami mengobrol sepanjang perjalanan. Luar biasa sih kalau mengobrol dengan orang-orang yang pengalaman hidupnya luar biasa yang salah satunya seperti pak Iyan ini. Beliau sudah lama tinggal di Emirat ini dari masih LDR dengan istrinya sampai keluarganya lengkap disini. Di perjalanan itu, aku sempat acak tanya beliau tentang “Ujian Hidup”. “Pak Iyan pernah ngga sih menghadapi masalah disini yang sampe bikin pak Iyan gakuat gitu?”, kayaknya kalau semua orang ditanya gini, pasti pernah lah ya gais, wkwk cuma kan bukan soal tema ceritanya yang penting, tapi alur dan perjalanannya yang aku mau tau. Beliau cerita beberapa masalah yang pernah beliau temui, tapi beliau selipi, “Saya kalau ada masalah ngga pernah nunjukkin ke orang-orang Najah, saya bawa happy aja. Bahkan disaat saya sedang krisis ekonomi, orang-orang juga gaada yang tau. Orang-orang hanya tau saya aman-aman aja selama ini”. Luar biasa banget pas denger itu. Mungkin kalian yang baca juga termasuk orang yang maasyaa Allah seperti pak Iyan ini ya.. Tapi untuk aku pribadi, dan disaat itu memang sedang membutuhkan banyak nasihat, rasanya jleb banget. Kayak, “bisakah aku?” I am sure that I can, but the progress is not as simple as that. Aku yakin juga pengalaman hidup beliau sudah lebih panjang dari apa yang aku lewati. So pasti si itu wkwk.
Yap, aku diantar sampai Souq Al-Jubail bus station di Sharjah. Disana banyak bus antar kota yang mudah dicari. Karena sebenarnya niat awal aku mulai trip di hari jumat bersama salah seorang teman dari kampus yang kebetulan dia ini punya mahram di kampus juga, jadi aku harus mengungsi dulu di Dubai untuk semalam menunggu sampai besoknya. Malam kamis sebelum aku keluar itu, aku sempat begadang untuk cari-cari tempat inap yang murah dan aman untuk sendiri. Karena rata-rata hotel itu ya untuk berdua, harganya juga 2kali lipat, aku memutuskan cari bed space gitu. Tapi untuk cari-cari tempat kayak gini juga ga gampang sebenernya. Kalau misal bepergiannya berdua, aku sarankan mending langsung cari hotel aja ya gais! Aku dapat tempat ini dengan harga 64aed di website rnb. Nah, sebelum lanjut ngomongin tempat itu, aku sampai di stasiun dan pak Iyan juga menyampaikan pesan kalau sudah sampai dan ada apa-apa harus telp beliau. Karena sebenarnya beliau mau antar sampai tujuan, tapi karena pekerjaannya jadi beliau tidak bisa antar sampai tempat. Maasyaa Allah ya luar biasa sekali aku ngerepotinnya😆 semoga Allah selalu memudahkan urusan beliau dan keluarganya.
Aku pikir, untuk beli kartu untuk naik bus dan metro disana bisa bayar debit, tapi ternyata nihil gais! Wkwk dan aku gabawa cash samsek. Dengan koper kabin yang aku bawa, akhirnya aku nyebrangin jalanan besar menuju pasar al jubail itu wkwkwk untuk tarik uang cash. Bener-bener deh. Bukan capeknya si, lebih ke deg-degan pasan aja sama madam🤣. Akhirnya setelah berlelah2, tarik uang, aku nyebrang balik lagi ke bus station dan langsung beli card isi 50aed. Langsung cari bus ke abu hail bus station Dubai. Nah, di perjalanan, sebenernya aku takut banget kelewatan wkwk. Karna pertama kalinya ya. Akhirnya aku beraniin tanya cowok skuter depan aku. Dan dia ternyata mau berhenti disana juga. Akhirnya aku ikut turun sama dia. Tujuan aku yang pertama ini adalah ke rumah kak Elin dan keluarga, sahabat dekat kakakku, kak Jijah yang sudah lama tinggal di Dubai bersama 3 anaknya dan suaminya yaitu ustad Mursalin. Rumahnya itu ada di Deira. Tapi bukan di centrenya. Kalau ke rumah beliau itu paling dekat metro union atau ya abu hail bus station. Tapi karena orang ini taunya Deira itu yang city centre, akhirnya dia bilang klo harus naik metro lagi~~ duh. Dengan polosnya aku ikut aja. Karena sebenernya aku paham juga rute metro dubai ini. Dan aku ga berdua doang sama cowok ini, jadi aku ikut aja. Wkwkwk.
Untuk kelanjutannya, bakal aku tulis lagi di part3!
as soon as possible!
Komentar
Posting Komentar