KEMBALI
Kala itu aku merasa hati tak berdaya. Seharian penuh berdegup tak karuan. Ada apa wahai diri?
Ah.. Aku ingat, malam itu aku bermimpi.
Bermimpi tentangnya.
Ia sakit.
Tapi bukan sakit yang seperti biasanya.
Melainkan,
Sakit Kepribadian.
Sampai kerabat dekatnya bingung, ada apa dengannya?
Memang benar. Kutemui dirinya tak lagi sama seperti biasanya.
Memang begitulah ketika seseorang mulai jatuh cinta lagi.
Yang biasanya tak pernah bohong, seketika justru menjadi hobbinya. Walaupun ia tak mau mengakuinya.
Namun aku bersyukur di setiap hembusan nafasku. Aku tersadar. Mata dan pikiranku terbuka lebar. Ia hanyalah satu titik hitam dari ribuan titik emas di dunia ini. Setidaknya luka ini memberikan banyak hikmah dalam hidup.
Bukankah hanya orang yang bodoh jika kembali lagi pada kegagalan. Dan hal ini antara diri yang tak berhasil mengoreksi atau memang mengikuti hawa nafsu.
Ada apa wahai diri? Mengapa akhir-akhir ini kau begitu tengil?
Sesungguhnya setan dan tentaranya sudah mengetahui dimana titik lemah imanku.
Ya.. Itu ada pada dirinya.
Bodoh sekali wahai diri! Bagaimana bisa mereka mengetahuinya?
Alhasil, belajar dan segala aktifitasku hancur.
HEI!!!
Satu peringatan untuk kita semua.
Sesungguhnya ujian terberat para penuntut ilmu adalah masalah kasmaran.
Kita sebagai manusia terlalu lemah.
Ketika bersujud, jangan lupa sertakan dalam hati,
"Ya Allah, sesungguhnya aku sebenar-benarnya hina. Dihadapanmu, terlebih makhlukmu."
Jaga baik-baik hati yang kau miliki.
Sakitnya memang tak lama, namun janji-janjinya yang selalu melayang.
Dan itu sangat amat mengganggu.
Dan diingatkan kembali, jangan ada kata Kembali.
Kau mau dibodohi setan?
Semangat wahai para penuntut ilmu!
Tak usah khawatir akan siapa yang akan mendampingimu nanti, siapa yang akan selalu kau ajak diskusi bersama, siapa yang akan melengkapi kekuranganmu nanti,
Allah lebih tau itu.
Sekarang, perbaiki diri, dan kumpulkan ilmu sebanyak-banyaknya.
Berkarya sebanyak-banyaknya.
Mencoba hal-hal baru.
Hingga kelak kau mendapatkan yang sepantar denganmu.
:)
Ah.. Aku ingat, malam itu aku bermimpi.
Bermimpi tentangnya.
Ia sakit.
Tapi bukan sakit yang seperti biasanya.
Melainkan,
Sakit Kepribadian.
Sampai kerabat dekatnya bingung, ada apa dengannya?
Memang benar. Kutemui dirinya tak lagi sama seperti biasanya.
Memang begitulah ketika seseorang mulai jatuh cinta lagi.
Yang biasanya tak pernah bohong, seketika justru menjadi hobbinya. Walaupun ia tak mau mengakuinya.
Namun aku bersyukur di setiap hembusan nafasku. Aku tersadar. Mata dan pikiranku terbuka lebar. Ia hanyalah satu titik hitam dari ribuan titik emas di dunia ini. Setidaknya luka ini memberikan banyak hikmah dalam hidup.
Bukankah hanya orang yang bodoh jika kembali lagi pada kegagalan. Dan hal ini antara diri yang tak berhasil mengoreksi atau memang mengikuti hawa nafsu.
Ada apa wahai diri? Mengapa akhir-akhir ini kau begitu tengil?
Sesungguhnya setan dan tentaranya sudah mengetahui dimana titik lemah imanku.
Ya.. Itu ada pada dirinya.
Bodoh sekali wahai diri! Bagaimana bisa mereka mengetahuinya?
Alhasil, belajar dan segala aktifitasku hancur.
HEI!!!
Satu peringatan untuk kita semua.
Sesungguhnya ujian terberat para penuntut ilmu adalah masalah kasmaran.
Kita sebagai manusia terlalu lemah.
Ketika bersujud, jangan lupa sertakan dalam hati,
"Ya Allah, sesungguhnya aku sebenar-benarnya hina. Dihadapanmu, terlebih makhlukmu."
Jaga baik-baik hati yang kau miliki.
Sakitnya memang tak lama, namun janji-janjinya yang selalu melayang.
Dan itu sangat amat mengganggu.
Dan diingatkan kembali, jangan ada kata Kembali.
Kau mau dibodohi setan?
Semangat wahai para penuntut ilmu!
Tak usah khawatir akan siapa yang akan mendampingimu nanti, siapa yang akan selalu kau ajak diskusi bersama, siapa yang akan melengkapi kekuranganmu nanti,
Allah lebih tau itu.
Sekarang, perbaiki diri, dan kumpulkan ilmu sebanyak-banyaknya.
Berkarya sebanyak-banyaknya.
Mencoba hal-hal baru.
Hingga kelak kau mendapatkan yang sepantar denganmu.
:)
Masya Allah hamasah mbak :)
BalasHapus