Mimpi

Teringat wajahnya yang teduh.
Suasana ramai, ia terbeku diatas ranjang.
Harumnya tercium dari jauh. 
Ingin menangis sudah terasa lelah.
Ingin bersalaman lupa telah tiada.
Yang biasa ia mencium kini aku mencium.

Ayah...

Waktu masih panjang.
Kata siapa?
Tak ada yang tau akan hal itu.
Kecuali Dia.
Sekali-kali merenung, berpikir.
Kau atau mereka yang pergi lebih dulu.
Gunakan waktu sebaik-baiknya. 
Mulai berpikir dewasa. Apa yang semestinya kau lakukan setelah beranjak dewasa seperti ini?
Masa kelam di waktu kecilmu buanglah.
Hal-hal yang dulu diharapkan tak tercapai buanglah.
Bukankah tanpa segala hal itu tidak menjadikan dirimu yang sekarang?

Bersyukur sekali lagi aku mengingat dan mengingatkan.
Walaupun terkadang diri ini lupa.
Bukankah sebagai sesama muslim harus saling mengingatkan dan menasehati?

Dari saudarimu,
Jangan pernah lelah untuk menegur dan menasehati.

Komentar

Postingan Populer