MUSLIMAH : Perbudak Cinta
CINTA
Tak ada habisnya jika berbicara tentang ini. Setiap orang memaknai hal ini dengan cara pandang yang berbeda-beda. Juga penerapannya. Lalu, bagaimana dengan salahnya penerapan cinta yang sering terjadi di zaman ini?
Islam sendiri menjadikan cinta sebagai dasar persaudaraan kepada makhluk-Nya. Maka ketiadaan cinta juga berbahaya. Yang terjadi adalah kerusakan, kebencian, keegoisan. Namun, cinta hakiki yang dibawa islam adalah bagaimana menjalani kehidupan ini atas dasar cinta kepada yang menciptakan kita. Karna dengan mencintai-Nya sudah mencakup keseluruhan dari hal-hal yang semestinya dicintai. Seperti kepada sesama muslim, tumbuhan, dan hewan.
Namun yang sering kali terjadi saat ini adalah kesalahan dalam menerapkan cinta yang sesungguhnya. Makna cinta jadi terlalu kotor dan menyakitkan. Padahal jika kita merealisasikannya dengan benar, maka sungguh, hati akan terus terasa tenang tanpa kegelisahan.
Seperti halnya mencintai dia yang belum halal. Apakah hal itu dilarang? Tidak. Itu adalah fitrahnya manusia. Jadi wajar saja jika demikian. Tapi, yang lebih baik adalah mencintai sewajarnya dan mengerahkan yang kita rasa kepada pencipta-Nya.
Mudah? Jujur saja tidak. Sangat tidak mudah. Terlebih seorang perempuan yang fitrahnya memiliki hati yang lunak dan penuh dengan kelemah lembutan. Begitu mudah untuk mencintai sesuatu. Terlebih jika diberi perhatian sedikit.Tapi, setiap manusia selalu memiliki banyak pilihan. Juga pilihan terhadap penerapan kata Cinta. Kita yang diperbudak oleh cinta atau Cinta yang memperbudak kita?
Janganlah mudah membawa perasaan kita terhadap laki-laki yang tidak menunjukkan keseriusannya dengan akad. Kuatkan hati, dengan memantaskan diri. Apalagi kita yang masih muda ini, jangan sampai disibukkan dengan cinta-cinta-cinta. Karna bisa membutakan segalanya. Belajar tidak konsentrasi, banyaknya rasa kecewa, juga sakit hati yang nggak ketulungan.
Jika sudah terjadi hal yang demikian, siapa yang mau kita salahkan?
Dia?
Oh tidak.
Dia tidak sepenuhnya salah.
Tapi diri kita sendiri yang sedari awal sadar melakukan hal yang salah namun tetap dilakukan. Dan hal tersebut merupakan salah satu cara cinta memperbudak kita. Sadar itu salah tapi dilakukan. Maka sebisa mungkin, kita sebagai muslimah harus kuat pada tekad kita untuk memperbudak cinta. Dengan keterbalikannya, yaitu sadar itu salah, maka tinggalkan.
Ketahuilah, bahagia yang dirasakan ketika sedang jatuh cinta itu hanya sementara. Belum tentu dia jodoh kita bukan? Jangan khawatir dengan jodoh yang sudah diatur oleh Allah SWT. Jika kita terus berusaha menjadi yang terbaik dalam pandangan-Nya, maka Allah juga sudah menyiapkan yang terbaik untuk kita.
Jangan menghabiskan masa muda dengan hanya bercinta yang belum jelas jalannya. Lebih baik terus memantaskan diri. Salah satunya yaitu dengan terus berkarya. Lakukan hal-hal yang bisa dilakukan sekarang. Jangan sampai menyesal di masa tua. Jika kita sedang diperbudak oleh cinta, apa bisa kita fokus berkarya dan meraih prestasi? Karna ketika itu, akan banyak rasa sakit hati yang datang. Maka masa muda bukanlah waktunya patah hati, tapi bagaimana kita merealisasikan diri sebagai bukti nyata dalam prestasi.
Muslimah yang di rahmati Allah, semoga kita semua sebagai sesama muslimah terus menjaga hati untuk Allah SWT. semata dan terus menambah kecintaan kita kepada-Nya dengan mentafakkuri setiap ciptaan-Nya.
Ingat! Jangan mau diperbudak oleh cinta. Tapi kita yang harus memperbudak cinta.
Dari seseorang yang pernah diperbudak oleh cinta.
Tak ada habisnya jika berbicara tentang ini. Setiap orang memaknai hal ini dengan cara pandang yang berbeda-beda. Juga penerapannya. Lalu, bagaimana dengan salahnya penerapan cinta yang sering terjadi di zaman ini?
Islam sendiri menjadikan cinta sebagai dasar persaudaraan kepada makhluk-Nya. Maka ketiadaan cinta juga berbahaya. Yang terjadi adalah kerusakan, kebencian, keegoisan. Namun, cinta hakiki yang dibawa islam adalah bagaimana menjalani kehidupan ini atas dasar cinta kepada yang menciptakan kita. Karna dengan mencintai-Nya sudah mencakup keseluruhan dari hal-hal yang semestinya dicintai. Seperti kepada sesama muslim, tumbuhan, dan hewan.
Namun yang sering kali terjadi saat ini adalah kesalahan dalam menerapkan cinta yang sesungguhnya. Makna cinta jadi terlalu kotor dan menyakitkan. Padahal jika kita merealisasikannya dengan benar, maka sungguh, hati akan terus terasa tenang tanpa kegelisahan.
Seperti halnya mencintai dia yang belum halal. Apakah hal itu dilarang? Tidak. Itu adalah fitrahnya manusia. Jadi wajar saja jika demikian. Tapi, yang lebih baik adalah mencintai sewajarnya dan mengerahkan yang kita rasa kepada pencipta-Nya.
Mudah? Jujur saja tidak. Sangat tidak mudah. Terlebih seorang perempuan yang fitrahnya memiliki hati yang lunak dan penuh dengan kelemah lembutan. Begitu mudah untuk mencintai sesuatu. Terlebih jika diberi perhatian sedikit.Tapi, setiap manusia selalu memiliki banyak pilihan. Juga pilihan terhadap penerapan kata Cinta. Kita yang diperbudak oleh cinta atau Cinta yang memperbudak kita?
Janganlah mudah membawa perasaan kita terhadap laki-laki yang tidak menunjukkan keseriusannya dengan akad. Kuatkan hati, dengan memantaskan diri. Apalagi kita yang masih muda ini, jangan sampai disibukkan dengan cinta-cinta-cinta. Karna bisa membutakan segalanya. Belajar tidak konsentrasi, banyaknya rasa kecewa, juga sakit hati yang nggak ketulungan.
Jika sudah terjadi hal yang demikian, siapa yang mau kita salahkan?
Dia?
Oh tidak.
Dia tidak sepenuhnya salah.
Tapi diri kita sendiri yang sedari awal sadar melakukan hal yang salah namun tetap dilakukan. Dan hal tersebut merupakan salah satu cara cinta memperbudak kita. Sadar itu salah tapi dilakukan. Maka sebisa mungkin, kita sebagai muslimah harus kuat pada tekad kita untuk memperbudak cinta. Dengan keterbalikannya, yaitu sadar itu salah, maka tinggalkan.
Ketahuilah, bahagia yang dirasakan ketika sedang jatuh cinta itu hanya sementara. Belum tentu dia jodoh kita bukan? Jangan khawatir dengan jodoh yang sudah diatur oleh Allah SWT. Jika kita terus berusaha menjadi yang terbaik dalam pandangan-Nya, maka Allah juga sudah menyiapkan yang terbaik untuk kita.
Jangan menghabiskan masa muda dengan hanya bercinta yang belum jelas jalannya. Lebih baik terus memantaskan diri. Salah satunya yaitu dengan terus berkarya. Lakukan hal-hal yang bisa dilakukan sekarang. Jangan sampai menyesal di masa tua. Jika kita sedang diperbudak oleh cinta, apa bisa kita fokus berkarya dan meraih prestasi? Karna ketika itu, akan banyak rasa sakit hati yang datang. Maka masa muda bukanlah waktunya patah hati, tapi bagaimana kita merealisasikan diri sebagai bukti nyata dalam prestasi.
Muslimah yang di rahmati Allah, semoga kita semua sebagai sesama muslimah terus menjaga hati untuk Allah SWT. semata dan terus menambah kecintaan kita kepada-Nya dengan mentafakkuri setiap ciptaan-Nya.
Ingat! Jangan mau diperbudak oleh cinta. Tapi kita yang harus memperbudak cinta.
Dari seseorang yang pernah diperbudak oleh cinta.
Komentar
Posting Komentar